CEGAH STUNTING ITU PENTING (Pemerintah Desa Undaan Lor)
Ulfah Munawaroh1, Zumrotuz Zakiyah2, Vony Banowati3, Novita Noryus Fitriyani4
Universitas Muria Kudus
Abstrak
Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di banyak negara, termasuk di Desa Undaan Lor, Kabupaten Kudus. Stunting adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika seorang anak tidak mencapai pertumbuhan fisik yang optimal pada usia tertentu, terutama dalam hal tinggi badan (tinggi untuk usia) yang lebih rendah dari standar yang diharapkan untuk usianya. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting. Kami menggunakan pendekatan partisipatif melibatkan komunitas lokal dalam program edukasi dan intervensi gizi. Metode yang digunakan mencakup penyuluhan, pelatihan, dan pemantauan perkembangan anak. Hasil pengabdian ini menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang stunting, perubahan pola makan, dan peningkatan status gizi anak. Pengabdian ini memberikan kontribusi positif dalam upaya pencegahan stunting di wilayah Desa Undaan Lor, Kabupaten Kudus. Upaya-upaya untuk mencegah stunting meliputi perbaikan gizi anak, pendidikan gizi kepada orang tua, serta perbaikan akses terhadap layanan kesehatan dan sanitasi yang baik.
Kata Kunci : Pencegahan Stunting, Penyuluhan, Desa Undaan Lor
Pendahuluan
Stunting, sebuah masalah serius terkait dengan pertumbuhan fisik yang tidak optimal pada anak-anak, telah menjadi perhatian utama dalam bidang kesehatan masyarakat di banyak negara, termasuk di Desa Undaan Lor, Kabupaten Kudus. Stunting berasal dari sejumlah faktor yang kompleks dan tidak terbatas hanya pada masalah kekurangan gizi yang dialami oleh ibu hamil dan anak balita (Rahmadhita, K., 2020). Oleh karena itu, intervensi yang paling penting untuk mengurangi prevalensi stunting perlu dilakukan selama 1000 Hari Pertama kehidupan (HPK) anak balita (Archda, R & Tumangger, J., 2019).
Permasalahan stunting membawa konsekuensi yang cukup serius, termasuk dampak jangka pendek yang terkait dengan tingkat kesakitan dan kematian pada bayi dan balita, dampak jangka menengah yang berhubungan dengan penurunan tingkat kecerdasan dan kemampuan kognitif yang rendah, serta dampak jangka panjang yang memengaruhi kualitas sumber daya manusia dan masalah penyakit degeneratif saat mencapai usia dewasa (Aryastami, 2017). Masalah ini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan pada kesejahteraan anak-anak dan masa depan bangsa. Oleh karena itu, kami mengangkat isu ini dalam pengabdian kami dengan judul "CEGAH STUNTING ITU PENTING," yang bertujuan untuk memahamkan masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting di Desa Undaan Lor, Indonesia.
Masalah stunting menjadi sangat penting karena angka kejadian yang tinggi dan dampaknya yang merugikan bagi generasi muda. Kondisi ini sering kali terkait dengan ketidakcukupan gizi, pola makan yang buruk, serta faktor-faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan anak-anak. Di Desa Undaan Lor, tingkat stunting yang tinggi menjadi isu kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian serius. Oleh karena itu, kami memilih Desa Undaan Lor sebagai lokasi pengabdian kami.
Tujuan utama dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi yang seimbang dan perawatan anak-anak yang baik sebagai langkah pencegahan stunting. Melalui pendekatan berbasis komunitas, kami berharap dapat memberikan perubahan sosial yang signifikan di Desa Undaan Lor. Dengan meningkatnya pemahaman masyarakat tentang stunting dan upaya pencegahannya, kami berharap dapat melihat perubahan positif dalam status pertumbuhan anak-anak di desa ini, serta memberikan kontribusi positif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan masa depan mereka. Dalam pengabdian ini, tim pengabdian akan menggunakan berbagai metode, termasuk penyuluhan, pelatihan orang tua, dan pemantauan pertumbuhan anak, untuk mencapai tujuan ini. Selain itu, akan ada pelatihan khusus untuk orang tua agar mereka dapat merawat anak-anak dengan cara yang lebih efektif dan menyediakan nutrisi yang tepat. Pemantauan pertumbuhan anak juga akan menjadi komponen kunci dari program ini, dimana tim akan memantau perkembangan fisik anak secara berkala untuk memastikan adanya perubahan positif dalam status pertumbuhan mereka.
Metode
Subyek pengabdian dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Undaan Lor, Kabupaten Kudus, terutama para anak balita dan para orang tua. Pengabdian ini dilaksanakan di Desa Undaan Lor, Kabupaten Kudus, Indonesia. Metode pelaksanaan aktivitas pengabdian ini yaitu dengan menlakukan penyuluhan serta memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman ibu-ibu di wilayah tersebut tentang masalah stunting dan langkah-langkah untuk mencegahnya. Dalam melaksanakan aktivitas ini, salah satu masalah yang dihadapi di Desa Undaan Lor adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang stunting. Berikut ini merupakan tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian pencegahan stunting di Desa Undaan Lor:
- Sosialisasi
Tim pengabdian akan menyampaikan penyuluhan kepada ibu-ibu di Desa Undaan Lor tentang stunting, faktor-faktor yang berkontribusi terhadapnya, dan pentingnya gizi seimbang bagi anak balita. Penyuluhan ini akan dilakukan melalui berbagai metode komunikasi yang mudah dipahami dan interaktif.
- Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Tim pengabdian juga memberikan PMT kepada para ibu dan anak balita. PMT adalah singkatan dari "Pemberian Makanan Tambahan" (Santi, M. W., 2020) Ini merujuk pada praktik memberikan makanan tambahan yang mengandung nutrisi tambahan kepada individu yang membutuhkannya, terutama kepada anak-anak balita dan ibu hamil atau menyusui yang berisiko kekurangan gizi (Putri, A. S. R & Mahmudiono, T., 2020). PMT ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak yang mungkin kekurangan gizi. Selama pemberian PMT, tim akan memberikan informasi kepada ibu-ibu tentang pemilihan dan penyajian makanan yang bergizi.
- Evaluasi dan Pemantauan
Setelah pelaksanaan penyuluhan dan pemberian PMT, tim akan melakukan evaluasi untuk mengukur pemahaman ibu-ibu terkait dengan materi penyuluhan dan dampak PMT pada status gizi anak-anak. Pemantauan berkala akan membantu memastikan bahwa program ini memberikan manfaat yang diharapkan.
Hasil
Terdapat tiga program pengabdian yang dilakukan oleh tim pengabdian, diantaranya (1) (1) kegiatan sosialisasi stunting yang dilaksanakan pada 3 September 2023; (2) kegiatan posyandu balita dan lansia “Mutiara Satu” yang dilaksanakan pada 5 September 2023; dan (3) melakukan kegiatan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang dilaksanakan pada 25 s.d 30 Agustus 2023 di Desa Undaan Lor.
Pada program kegiatan sosialisasi stunting dilaksanakan di gang 31 Undaan Lor Kabupaten Kudus. Program ini mendapat antusias dari masyarakat undaan yang tinggi. Aktivitas sosialisasi tentang stunting oleh tim pengabdian ini melibatkan pemaparan informasi melalui presentasi, diskusi kelompok, dan sesi tanya jawab. Materi sosialisasi mencakup penjelasan tentang apa itu stunting, faktor-faktor penyebabnya, dan dampaknya terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Tim pengabdian juga memberikan solusi konkreto dan praktis, termasuk cara merencanakan makanan bergizi untuk balita dan langkah-langkah pencegahan. Selama kegiatan sosialisasi, masyarakat sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan dan berdiskusi tentang topik stunting. Ini mencerminkan minat mereka dalam memahami permasalahan gizi dan stunting, serta tekad mereka untuk melakukan perubahan positif dalam pola makan dan perawatan anak-anak mereka. Program ini juga memberikan brosur dan materi tulisan tentang stunting yang dapat dijadikan referensi oleh masyarakat setempat. Tujuannya adalah agar informasi tersebut dapat terus diakses dan digunakan sebagai panduan dalam mendukung pertumbuhan sehat anak-anak mereka. Hasil dari kegiatan sosialisasi ini, para ibu-ibu dapat membedakan anak yg stunting, dan mampu memberikan asupan gizi sebagai upaya untuk mengatasi stunting yg ada di Desa Undaan Lor.
Kemudian, kegiatan pengabdian posyandu balita dan lansia “Mutiara Satu” ini dilaksanakan di gang 24 Undaan Lor Kudus. Tim pengabdian bekerja sama dengan petugas kesehatan setempat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin pada balita. Ini mencakup pengukuran berat badan, tinggi badan, pemeriksaan perkembangan fisik, serta pemeriksaan kesehatan umum seperti imunisasi. Hasil pemeriksaan digunakan untuk memantau pertumbuhan dan kesehatan balita. Kegiatan pengabdian di Posyandu "Mutiara Satu" ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat setempat terhadap perawatan kesehatan dan gizi yang berkualitas, terutama bagi balita dan lansia. Selain itu, aktivitas ini juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada ibu-ibu dan keluarga dalam merawat anggota keluarga mereka dengan lebih baik, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan kesehatan yang rutin. Hasil dari program pengabdian ini akan membantu dan mengenali kondisi balita dari segi pertumbuhan anak, dan memberikan tambahan makanan bergizi.
Kegiatan selanjutnya yaitu tim pengabdian melakukan kegiatan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang dilaksanakan di gang 21 Undaan Lor Kudus. Selama kegiatan ini, tim pengabdian memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita yang membutuhkannya. PMT ini dirancang untuk memastikan bahwa balita mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Hasil dari kegiatan ini yaitu membantu menambah asupan gizi balita dan ibu hamil. PMT dilakukan selama 3 bulan. Menu yang disajikan tiap harinya juga berbeda beda dan sudah di pastikan kandungan gizi dan nutrisinya sebelum di berikan kepada balita dan ibu hamil di Desa Undaan Lor.
.
Diskusi
Program "CEGAH STUNTING ITU PENTING" bertujuan utama untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Undaan Lor tentang stunting dan cara mencegahnya. Hasil survei dan evaluasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan signifikan dalam pemahaman masyarakat tentang stunting dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadapnya. Sebelum program ini dilaksanakan, banyak masyarakat kurang menyadari pentingnya gizi seimbang dan perawatan anak-anak untuk mencegah stunting. Namun, setelah penyuluhan dan kegiatan pendidikan, pengetahuan mereka tentang topik ini meningkat secara substansial.
Program ini juga bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat terkait dengan pola makan dan perawatan balita. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa ibu-ibu di Desa Undaan Lor lebih cenderung menerapkan praktik gizi yang lebih baik setelah program ini dilaksanakan. Mereka mulai memberikan makanan bergizi kepada anak-anak mereka sesuai dengan pedoman yang disampaikan selama program. Selain itu, pemantauan rutin pertumbuhan balita juga menjadi lebih umum, yang membantu dalam deteksi dini masalah gizi. Selain itu, salah satu komponen penting dari program ini adalah pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita yang membutuhkannya. Hasil pemantauan pertumbuhan menunjukkan peningkatan berat badan dan tinggi badan pada balita yang menerima PMT secara rutin. Ini menandakan bahwa PMT telah berhasil dalam meningkatkan asupan gizi balita yang berisiko stunting.
Hasil program "CEGAH STUNTING ITU PENTING" di Desa Undaan Lor, Kabupaten Kudus, secara keseluruhan menunjukkan dampak positif dalam pencegahan stunting dan peningkatan pemahaman serta praktik gizi yang lebih baik di antara masyarakat setempat. Program ini merupakan langkah awal yang penting dalam mengatasi masalah stunting yang dapat berdampak sepanjang hidup. Dengan berlanjutnya dukungan dan pendidikan, diharapkan perbaikan ini dapat berkelanjutan dan membawa manfaat jangka panjang bagi kesehatan anak-anak di desa tersebut.
Kesimpulan
Program pengabdian pencegahan stunting di Desa Undaan Lor telah terlaksana dengan baik. Program "CEGAH STUNTING ITU PENTING" yang telah dilaksanakan di Desa Undaan Lor, Kabupaten Kudus, merupakan langkah yang signifikan dalam upaya pencegahan stunting dan peningkatan pemahaman gizi yang lebih baik di kalangan masyarakat setempat. Program ini berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat tentang stunting, faktor penyebabnya, dan tindakan pencegahannya. Sebelumnya, ada kurangnya kesadaran tentang masalah gizi ini, tetapi melalui penyuluhan dan pendidikan, masyarakat kini memiliki pemahaman yang lebih baik.
Program ini tidak hanya meningkatkan pemahaman tentang stunting tetapi juga mendorong perubahan nyata dalam pola makan dan perawatan anak-anak. Kesadaran akan pentingnya gizi dan perawatan kesehatan anak-anak di Desa Undaan Lor telah meningkat, dan langkah-langkah konkret telah diambil untuk mencegah stunting. Namun, perlu diingat bahwa program ini merupakan langkah awal, dan kerja keras harus terus dilakukan untuk memastikan perubahan ini berkelanjutan. Dengan dukungan berkelanjutan dan pendidikan lebih lanjut, kita dapat berharap melihat penurunan yang signifikan dalam angka stunting di masa mendatang.
Pengakuan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan karunia–Nya kepada kami untuk menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMK di Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah serta dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dengan baik.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada :
- Rektor Universitas Muria Kudus beserta jajarannya.
- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).
- Tim KKN UMK yang telah memberikan pembekalan KKN.
- Ibu Lintang Konororatri, S.pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah membimbing kami selama melaksanakan KKN.
- Bapak Nurul Qomar selaku Kepala Desa Undaan Lor atas kerjasama serta bantuannya.
- Mas Rois selaku anak kepala Desa Undaan Lor yang telah banyak membimbing dan membantu kami dalam berbagai hal
- Bapak Ketua RW 01 RT 06 dan para tokoh masyarakat yang telah membantu secara fisik maupun nonfisik kepada Tim KKN.
- Rekan-rekan mahasiswa KKN atas bantuan, kritikan, saran dan masukan, semoga persahabatan kita tetap erat.
- Seluruh warga masyarakat Desa Undaan Lor yang telah ikut berpartisipasi dalam setiap program yang kami laksanakan.
Semoga berbagai program yang telah kami laksanakan bermanfaat bagi pembangunan masyarakat khususnya warga Desa Undaan Lor serta memberikan seberkas pengalaman bagi penyusun sebagai bekal kelak untuk melangkah kehidupan di masyarakat secara nyata. Semoga dukungan dan bantuan dari berbagai pihak memberikan menjadi amal barokah dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.
Daftar Pustaka
Archda, R., & Tumangger, J. (2019). Hulu-Hilir Penanggulangan Stunting di Indonesia. Journal of Political Issues 1(1), 1-9.
Aryastami, N. K. (2017). Kajian Kebijakan dan Penanggulangan Masalah Gizi Stunting di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan 45 (4), 233-240.
Putri, A. S. R., & Mahmudiono, T. (2020). Efektivitas pemberian makanan tambahan (PMT) Pemulihan pada status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simomulyo, Surabaya. Amerta Nutrition, 4(1), 58-64.
Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan stunting dan pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1), 225-229.
Santi, M. W., Triwidiarto, C., Syahniar, T. M., Firgiyanto, R., & Andriani, M. (2020). Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu dalam Pembuatan PMT Berbahan Dasar Kelor sebagai Upaya Percepatan Pencegahan Stunting. Dharma Raflesia: Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan IPTEKS, 18(2), 77-89.