Pojok UMKM

Grc farraz art merupakan usaha yang bergerak di bidang jasa. Di didirikan oleh Bapak Rohadi pada tahun 2013. Beliau pendiri Grc ini memiliki visi dan misi dalam pendirian grc yakni beliau ingin jika usahanya bermanfaat untuk sesama terutama orang di sekitarnya. Grc farraz ini memproduksi berbagai macam bentuk kubah masjid, menara dan ornament-ornament interior dan eksterior untuk masjid dan bangunan-bangunan lainnya. Usaha ini berlamat di Desa Undaan Lor Rt 1 Rw 3 Gg 13 ,Usaha Interior dan eksterior ini berfungsi untuk memperindah bangunan. Dalam proses pemasarannya Bapak Rohadi menggunakan sistem offline dan online. Untuk sistem onlinenya beliau menggunakan situs web https://grcfarraz.com dan juga instagram Farraz Art. Usaha yang didirikan sejak tahun 2013 ini sampai saat ini memiliki sekitar 50 karyawan. Sistem kerja yang di terapkan dalam usaha ini yakni sistem kerja harian, untuk jam operasional dalam usaha ini di mulai dari jam 08.00-16.00 dalam seminggu libur di hari ahad saja.

Usaha Las ini di mulai dari tahun 2016. Pemilik dari usaha ini bernama bapak Sunoto yang merupakan warga asli Undaan Lor Gg 16. Usaha ini merupakan usaha yang bergerak di bidang jasa. Dalam usaha ini pemilik melayani Las sesuai dengan permintaan konsumen ingin membuat apa seperti contoh pagar baja, rolling door, reng baja dll. Untuk pricelist harga yang di patok tergantung dari jenis bahan tingkat serta tingkat kerumitan pesanan dari pelanggan. Dalam menyelesaikan pesanan pelanggan pak sunoto di bantu oleh 2 karyawan yang bekerja dengannya.

Biodata Narasumber

Hendy Edo Collection

Usaha ini di rintis sejak tahun 2010, pemilik dari usaha ini bernama ibu Mahmudah yang merupakan warga asli Desa Undaan Lor Gang 18. Usaha ini merupakan usaha yang bergerak dibidang Fashion yakni menghasilkan produk antara lain, Gamis Dewasa dan Anak, Ibu Mahmudah  membuat desain sendiri dengan memperhatikan Trend Fashion yang sedang marak saat ini . untuk proses pemasarnnya beliau mulai merambah  ke Market Place. Untuk bahan kain yang di gunakan ada banyak jenisnya tergantung dari bahan yang di minta dari customer diantara kain yang di gunakan yaitu, moscrepe, ballotely, rayon tergantung permintaan pembeli. Untuk Pricelist yang di patok dari harga 65.000 sampai 90.000. Untuk jumlah karyawan ada 11 orang, dengan jam kerja mulai jam 08.00-16.30 , senin- sabtu, starus karyawan dalam usaha ini merupakan karyawan borong. Dalam sehari jumlah produksi baju per karyawan sejumlah 12-13 baju gamis jadi. 

Usaha ini berdiri sejak 15 tahun yang lalu. Pemiliknya adalah Bapak Nursidi. Produk yang dihasilkan adalah Pavling dan Bess. Produk Pavling dan Bess dipasarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Pelanggan produk tersebut masih sekitaran Jawa Tengah seperti Jepara, Kudus, dan lain-lain. Usaha ini belum memiliki platform online, jadi promosinya hanya dari mulut ke mulut.

Sistem kerja para karyawan di sini adalah borongan, jadi jumlah gaji sesuai dengan produk yang dihasilkan. Sedangkan waktunya fleksibel, artinya karyawan tidak dibatasi jam kerja dan liburnya. Dalam sehari, satu karyawan bisa menghasilkan 20 meter pavling dan sekitar 6 bess. Harga satu meter pavling mulai dari 60 ribu, tergantung perjalanan dari tempat produksi ke tepat pelanggan. Di tempat pembuatan pavling dirumahnya bapak Nursidi ada 4 variasi pembuatan pavling yaitu; bentuk segi 5, bentuk persegi, bentuk persegi panjang, dan segitiga.

Biodata Narasumber

Meubel Pak Sun

Usaha ini berdiri kira-kira pada tahun 2006. Pendirinya adalah bapak Sunarto. Produk yang dihasilkan seperti lemari, meja, kursi, dan lain-lain. Sistem pemasarannya pre-oder, artinya pembeli memilih model yang diinginkannya sendiri lalu dibuatkan. Selain offline (dari mulut ke mulut), usaha ini juga memiliki toko online di salah satu marketplace tokopedia. Ini sekaligus sebagai ajang promosi untuk meningkatkan penjualan barang.

Ada dua karyawan tetap yang dipekerjakan oleh bapak....(pemilik usaha saat ini). Jika orderan sedang padat, bapak...mengambil karyawan borongan. Untuk jam kerja karyawan sendiri mulai pukul 8 pagi sampai 4 sore hari sabtu sampai hari kamis.

Selama masa pandemi ditambah gagal panen, usaha ini mengalami penurunan omset. Bahkan selama bulan puasa tidak ada orderan sama sekali. Membaiknya perekonomian masyarakat akhir-akhir ini juga berpengaruh pada peningkatan omset usaha furniture.