Pemerintah Desa Gelar Apeman Dengan Sederhana
UNDAANLOR.DESA.ID — Sudah menjadi adat dan tradisi ketika akan datang bulan ramadhan, atau lebih tepatnya bulan ruwah (bulan jawa) hampir sebagian besar masyarakat Desa Undaan Lor melaksanakan hajatan untuk mendoakan para arwah yang telah meninggal. Hajatan tersebut ditujukan untuk mendoakan agar arwah orang tua, saudara dan para leluhur yang sudah meninggal diampuni segala dosanya. Dalam hajatan tersebut terdapat sajian atau penganan khusus yang sudah turun temurun dibuat dan disajikan atau diberikan. Sajian tersebut adalah apem, sejenis kue basah yang bahan bakunya dari adonan tepung yang dikukus dengan loyang khusus berbentuk bulat bulat kecil.
Tidak hanya dibulan ruwah atau sya'ban (Bulan Arab) saja penganan tersebut dibuat dan disajikan untuk para tamu yang hadir dalam setiap hajatan, akan tetapi setiap waktu apabila warga membuat hajatan yang tujuannya adalah mendo'akan orang tua dan saudara terdekatnya sajian tersebut pasti selalu ada. Menurut H. A. Kadar Syafiq salah satu sespuh di Desa Undaan Lor menyampaikan bahwa apem sebenarnya merupakan wujud birrul walidain, atau wujud kebaktian seorang manusia atau anak yang mendo'akan orang tua atau saudaranya yang telah meninggal. Menurut beliau, salah satu amalan yang dapat diterima oleh orang yang sudah meninggal adalah salah satunya do'a anak yang soleh yang mendoakan orang tuanya. Adapun sebutan apem, lanjut beliau merupakan salah kaprah yang terjadi di masyarakat karena lidah jawa orang jaman dahulu ketika menyebutkan kata afwun (berasal dari bahasa arab) yang artinya pengampunan itu tidak sempurnya, sehingga dimudahkan menjadi apem.
Sebagai bentuk penghargaan dan pelayanan terhadap masyarakat, Pemerintah Desa Undaan Lor juga tak ketinggalan melaksanakan kegiatan "APEMAN". Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendo'akan sejumlah aparat pemerintah desa dan sesepuh - sesepuh desa yang telah meninggal. Kegiatan ini dilaksanakan secara sederhana di pendapa pemakaman Mbah Gareng, Minggu 4/4/2021 waktu setempat. Kegiatan tersebut karena masih berada di masa-masa pandemi tentunya dilaksanakan dengan kaidah protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah.
Kegiatan yang bertemakanan "Apem Godong Jati, Ojo Sampek Mlempem Sakdurunge Mati" atau "Apem Daun Jati, Jangan Sampai Menyerah Sebelum Mati" ini dilaksanakan dalam beberapa agenda. Salah satunya dengan pembacaan Khatmil Qur'an di hari sebelumnya dan selamatan pada hari ini. Dalam acara selamatan yang dilaksanakan secara singkat, PJ Kepala Desa Undaan Lor menyampaikan "Mari dengan momen yang baik ini, kita tingkatkan kebersamaan dan kegotongroyongan dalam membangunan Desa, tema yang ada didepan ini dikandung maksud salah satunya adalah semangat yang pantang menyerah dalam menjalankan tugas" ujarnya.
Semoga kedepan kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan kebebasan karena pandemi ini telah berakhir, sehingga dapat diikuti dengan suka cita seluruh masyarakat Desa. Sebagai informasi bahwa biasanya memang kegiatan Apeman dilakukan dengan serangkaian acara yang salah satunya adalah kirab yang menarik untuk ditonton seluruh warga Desa.